Kurang Penghargaan, Hariyanto Arbi Tolak Melatih
Written By O tea on Tuesday, 26 May 2009 | Tuesday, May 26, 2009
Kurang Penghargaan, Hariyanto Arbi Tolak Melatih
BATAM, KOMPAS.com — Mantan pebulutangkis nasional Hariyanto Arbi menolak menjadi pelatih karena menurutnya pemerintah kurang memperhatikan nasib pelatih. "Penghargaan yang diberikan untuk pelatih kurang, lebih baik jadi pengusaha," kata Hariyanto Arbi di Batam, Selasa.
Secara materi, kata dia, timbal balik yang diberikan pemerintah kurang memadai. Pelatih kurang dihargai. "Sementara kita punya anak dan istri untuk dibiayai. Rasanya tidak mungkin mengandalkan hidup dari melatih," kata pemilik perusahaan penyedia perlengkapan bulutangkis Flypower itu.
Menurut juara All England 1993 dan 1994, pemerintah setengah hati memperhatikan pelatih sehingga banyak mantan atlet yang menolak melatih. Bahkan banyak mantan pemain yang memilih menjadi pelatih di luar negeri, seperti Atik Jauhari, Indra Gunawan, Rexy Mainaky serta terakhir adalah Hendrawan.
Namun, ia tidak mengelak bahwa ada keinginan untuk menjadi pelatih yang dapat membuahkan atlet andal meski hasrat tersebut harus dipendam demi materi.
Sebelumnya, pasangan peraih medali emas Olimpiade Alan Budikusuma dan Susy Susanti juga memilih menjadi pengusaha perlengkapan olahraga bulutangkis. "Saya pikir, alasan Alan dan Susy sama dengan saya, karena menjadi pelatih kurang prospektif," kata dia.
0 komentar:
Post a Comment