Home »
Atlet Bulutangkis
,
Bulutangkis
,
Bulutangkis Indonesia
» Liem Swie King: Pak Tahir Berperan Besar Jadikan Saya Juara
Liem Swie King: Pak Tahir Berperan Besar Jadikan Saya Juara
Written By O tea on Tuesday, 8 September 2009 | Tuesday, September 08, 2009
I love bulutangkis
Store I love BUlutangkis
Laporan wartawan KOMPAS R Adhi Kusumaputra
JAKARTA, KOMPAS.com- Legenda bulutangkis Indonesia Liem Swie King (53) mengenang Tahir Djide sebagai orangtua yang memberi bimbingan selama dirinya berada 15 tahun di Pusat Pelatihan Nasional.
"Pak Tahir Djide sudah saya anggap sebagai orangtua saya sendiri. Pak Tahir lebih mengenal saya dibandingkan papa saya. Karena selama 15 tahun saya bertemu dengan beliau," kata Liem Swie King kepada Kompas, Jumat (4/9) pagi.
Menurut King, Tahir Djide adalah bagian dari kehidupannya dalam dunia bulu tangkis. "Dia yang membentuk saya menjadi juara. Kalau prestasi saya bagus, Pak Tahir akan sangat bangga," kenangnya.
Tahir Djide meninggal dunia Jumat pukul 03.15 dinihari akibat kanker hati. Tahir Djide meninggal dunia di RS Hasan Sadikin Bandung dalam usia 70 tahun. Tahir dikenal sebagai pelatih fisik pebulutangkis di era-1970 dan 1980-an, bahkan sampai 1990-an.
Tahir Djide yang bergelar profesor dan guru besar di bidang keolahragaan IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia), masih melatih anak-anak di klub BM 77 miliknya. King adalah salah satu anak didiknya.
King selalu menghormati dan menghargai Tahir Djide sebagai pelatih. Selama 15 tahun di Pelatnas, Tahir Djide betul-betul membentuk pribadi Liem Swie King, terutama fisik dan semangat.
"Pak Tahir memberi andil besar, membentuk saya sebagai juara. Sifat tak mau kalah yang ada pada diri saya ditanamkan oleh beliau, selain memang saya memiliki sifat itu. Pak Tahir menanamkan kedisiplinan, komitmen dan tanggung jawab. Kalau sudah menyatakan ya, artinya harus dilaksanakan," cerita King.
Menurut King, saat berlatih bulutangkis, jika ada Tahir Djide di lapangan, dia selalu bersemangat. "Pak Tahir memberi contoh, selalu datang pagi-pagi dan mempersiapkan alat-alat. Beliau marah jika kami tidak bersemangat. Pak Tahir potret pelatih yang baik. Saya tidak mungkin melupakan Pak Tahir yang sudah berjasa begitu besar kepada kami," kata King.
I love bulutangkis
Store I love BUlutangkis
0 komentar:
Post a Comment